Senin, 20 Juni 2011

Fakta Sosial dan Tindakan Sosial


Objek kajian sosiologi berpusat pada dua hal, yakni mempelajari STATUS dan PROSES SOSIAL. Dalam proses sosial, masyarakat manusia dilihat sebagai entitas yang terus-menerus mengalami PERUBAHAN yang terjadi karena ada INTERAKSI SOSIAL. Untuk dapat terjadi interaksi sosial diperlukan KONTAK SOSIAL dan KOMUNIKASI.
Jika satu individu/kelompok berinteraksi karena dipengaruhi faktor eksternal, maka bentuk interaksi ini disebut FAKTA SOSIAL. Jika satu individu/kelompok berinteraksi karena ingin mempengaruhi individu/kelompok lain, maka bentuk interaksi ini disebut TINDAKAN SOSIAL.
Faktor eksternal dalam fakta sosial itu tidak lain adalah NILAI dan NORMA yang mengajarkan individu/masyarakat agar hidup rukun dan teratur. Dilihat dari aspek ini HUKUM berarti merupakan faktor eksternal dalam prilaku manusia untuk terciptanya suatu tertib sosial.
Kerukunan dan keteraturan demikian dapat bertahan karena didukung oleh solidaritas sosial, yang bisa bersifat mekanis yang berlangsung pada masyarakat primitif (segmental) maupun organis yang berlangsung pada masyarakat modern (nasional).
Durkheim meneliti beberapa fenomena fakta sosial ini yakni pada pembagian lapangan kerja dan beberapa model bunuh diri.
·                  Altruistic Suicide, contohnya Tentara
         Egoistic Suicide
         Anomic Suicide, biasanya yang berhubungan dengan ekonomi, perkawinan, kesejahteraan.
Weber menambahkan ada objek sosiologi yang disebut tindakan sosial yang ternyata dipengaruhi oleh motif-motif subjektif (interpretasi si subjek atas lingkungannya). Sosiologi berusaha memahami pola-pola tindakan sosial (kecenderungan masyarakat berperilaku tertentu). Yaitu:
·                  tradisional,
·                  afeksi,
·                  rasionalitas nilai, dan
·                  rasionalitas instrumental
Weber mengakui bahwa dalam kecenderungan perilakunya itu, masyarakat menerima legitimasi otoritas-otoritas tertentu. Dan, otoritas berdasarkan atas legal-rasional dinilainya sebagai otoritas yang sesuai dengan sistem masyarakat modern. Ada 3 tipe Otoritas menurut Weber, yaitu :
         Otoritas Tradisional, contohnya Rohaniwan
         Otoritas Kharismatis, contohnya Soekarno
         Otoritas Legal dan Rasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar